PRAKTIKUM I
Topik : Daun tunggal dan bagian-bagiannya
Tujuan : Mengenal
bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal
Hari/Tanggal :
Kamis / 27
Februari 2014
Tempat
: Laboratorium Biologi FKIP
UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
A.
Alat
1.
Baki/nampan
2.
Alat Tulis
B.
Bahan
1.
Daun bambu (Bambusa sp)
2.
Daun tebu (Saccharum officinarum I.)
3.
Daun pisang (Musa paradisiaca L.)
4.
Daun jarak (Ricinus communis L.)
5.
Daun widelia (Widelia sp)
6.
Daun keladi (Colocasia sp )
7.
Daun Mangga (Mangifera indica L.)
II.
CARA
KERJA
1.
Mengamati bagian-bagian
daun: tangkai (petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah
(ligula).
2. Mengamati
bangun daun: lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, pita/ garis,
dsb.
3. Mengamati
ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berbelah,
berduri.
4. Mengamati
pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berlekuk.
5. Mengamati
tepi daun: rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak,
berlekuk, bercangap, berbagi.
6. Mengamati
daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti
perkamen, seperti kulit, berdaging.
7. Mengamati
pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8. Mengamati
permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilap, suram, berselaput
lilin), kasap, berkerut, berbinggul-binggul, berbulu (jarang, halus dan rapat,
kasar).
9. Mengamati
warna daun permukaan atas dan bawah.
10. Menggambar
hasil pengamatan.
III.
TEORI
DASAR
Daun merupakan bagian tumbuhan yang
penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya
terdapat pada batangtempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku
(nodus) batang dan tempat di atas yang merupakan sudut antara batang dan daun
dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan senyawa
zat hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat yang berfungsi
untuk :
1.
Pengambilan
zat-zat makanan (resorbsi)
2.
Pengolahan
zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan
(transpirasi)
4. Pernapasan
(respirasi)
A.
Bagian-bagian daun
Daun lengkap mempunyai 3 bagian, yaitu :
1. Upih
daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai
daun (petiolus)
3. Helaian
daun (lamina)
B.
Bangun/
Bentuk Daun (Circumscriptio)
Berdasarkan letak
bagian daun yang terlebar maka daun dibedakan empat golongan, yaitu :
1)
Bagian
yang terlebar kira-kira ditengah-tengah helaian daun
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian
terlebarnya terletak ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya
adalah bulat/bundar (orbcularis),
bangun perisai (peltatus), jorong (ovalis atau ellipticus, memanjang (oblongus)
dan bangun lanset (lanceolatus).
2) Bagian
yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daun
Daun-daun yang memiliki bagian yang
terlebar dibawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam 2 golongan,
yaitu :
a. Pangkal
daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti
bangun bulat telur (ovatus), bangun
segitiga (triangularis), bangun delta
(deltoideus), dan bangun belah
ketupat (rhomboideus).
b.
Pangkal
daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun
seperti bangun jantung (cordatus),
bangun ginjal atau kerinjal (reniformis),
bangun anak panah (sagitattus),
bangun tombak (hastatus), dan bangun
bertelinga (auriculatus).
3) Bagian
yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun
Daun dengan bagian terlabar terdapat
ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat telur
sungsang (abovatus), bangun jantung
sungsang (obcordatus), bangun
segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus)
dan bangun sudip atau spatel atau solet (spathulatus).
4)
Tidak
ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama
lebarnya
Dalam golongan ini termasuk dalam
daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika
dibandingkan dengan panjang daunnya. Pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal
ke ujung sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus) dan bangun jarum (acerosus).
C.
Ujung
Daun (Apex folli) dan Pangkal Daun (Basis folli)
Ujung daun dan
pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk
daun yang kita jumpai yaitu runcing (acutus),
meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rumpang (truncates),
terbelah (retusus) dan berduri (mucronatus).
D. Susunan
Tulang Daun (Nervatio atau Nevatio )
Tulang-tulang daun adalah bagian daun
yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan
untuk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan
dalam tiga macam, yaitu ibu tulang daun (costa),
tulang-tulang cabang (nervus lateralis),
dan urat-urat daun (vena).
Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun dapat
dibedakan beberapa macam susunan tulangnya dapat dibedakan atas empat golongan,
yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis),
bertulang menjari (palminervis) dan
bertulang sejajar (rectinervis)
E.
Tepi
Daun (Margo filli)
Secara garis besar
tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus).
Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh
pada tepi daun dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.
Tepi daun dengan toreh
merdeka
Tepi daun dengan
toreh yang merdeka banyak ragamnya, yang sering dijumpai adalah tepi dan
bergerigi (serratus), bergerigi ganda
(biserratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus) dan berombak (repandus).
2.
Tepi
daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
Berdasarkan dalamnya
toreh- toreh pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (lobatus), bercangap (fissus) dan berbagi (partisus).
F.
Daging
Daun (Invertinum)
Daging daun (invertinum) adalah bagian daun yang
terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Dibagian ini zat-zat
yang diambil dari luar tubuh menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan
kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung tebal tipisnya
daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput (membranceus), seperti kertas (papyraceus) atau (chartaceus), seperti perkamen (perkamenteus),
seperti kulit belulang (coriaceus),
dan berdaging (carnoss).
G.
Warna
Daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun
berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang warnanya tidak hijau.
Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi atau
nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah, atau hijau
kekuningan.
H.
Permukaan
Daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas
dan bawah berbeda, biasanya sis atas lebih hijau, licin atau mengkilat
dibandingakan dengan sisi bawah. Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat
alat-alat tambahan yang berupa sisik, rambut, duri, dan lain-lain. Oleh karena
itu, orang membedakan permukaan daun ada yang licin (lavies), gundul (glaber),
kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus) dan bersisik (lepidus).
IV.
HASIL PENGAMATAN
A.
Tabel
Pengamatan
No
|
Nama
Tumbuhan
|
Bangun Daun
|
Ujung daun
|
Pangkal daun
|
Tepi daun
|
Daging daun
|
Permukaan atas dan bawah daun
|
Warna daun
|
|
atas
|
bawah
|
1
|
Bambu (Bambusa sp)
|
Lanset
|
Meruncing
|
Membulat
|
Rata
|
Tipis seperti kertas
|
Licin
|
Berbulu halus
|
Hijau
|
|
2
|
Tebu (Saccarum officinarum)
|
Pita
|
Runcing
|
Rata
|
Rata
|
Tipis seperti kertas
|
Berbulu kasar
|
Berbulu kasar
|
Hijau
|
|
3
|
Pisang (Musa paradisiaca)
|
jorong
|
Tumpul
|
Tumpul
|
Rata
|
Tipis seperti kertas
|
Licin
|
Berselaput lilin
|
Hijau
|
|
4
|
Jarak (Ricinus communis)
|
bulat
|
Meruncing
|
Membulat
|
Bercangap
Menjari
|
Tipis lunak
|
Licin Suram
|
Licin Suram
|
Hijau tua
|
|
5
|
Widelia (Widelia sp)
|
Bulat
|
Runcing
|
meruncing
|
Bergerigi
|
Tipis lunak
|
Berbulu halus dan rapat
|
Kasap
|
Hijau
|
|
6
|
Keladi (Colocasia sp)
|
Perisai
|
Runcing
|
Berlekuk
|
Rata
|
Tipis lunak
|
Licin
|
Licin
|
Hijau
|
|
7
|
Mangga (Mangifera indica)
|
memanjang
|
Meruncing
|
Tumpul
|
Rata
|
Seperti Kulit /belulang
|
Licin mengkilat
|
Kasap
|
Hijau
|
|
| |
A. Gambar Hasil Pengamatan
1. Daun Bambu (Bambusa
sp)
2. Daun Tebu (Saccharum
officinarum I.)
3.
Daun Pisang (Musa
paradisiacal L.)
4. Daun Jarak (Ricinus
communis L.)
5. Daun Widelia (Widelia sp)
6. Daun Keladi (Colocasia
sp)
7.Daun Mangga (Mangifera
indica L.)
V.
ANALISIS
DATA
1. Daun bambu (Bambusa sp)
Klasifikasi
daun bambu:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub
classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Bambusa
Species : Bambusa
sp
Berdasarkan
hasil pengamatan, diketahui bahwa daun bambu merupakan daun tunggal yang
lengkap karena memiliki helaian daun (lamina), tangkai daun (petioles) dan
pelepah daun (vagina). Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (1985:11), daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan
misalnya: pohon pisang (Musa paradisiacal
L.) pohon pinang (Areca catechu L.)
bambu (Bambusa sp.) Bangun daun bambu berbentuk lanset, karena
panjang dan lebar daunnya mempunyai perbandingan sekitar 5:1 . Pangkal daunnya
membulat, ujung daunnya meruncing dan bertepi rata. Daging daun bambu tipis
seperti kertas dengan pertulangan sejajar. Pada permukaan daun bagian atas
apabila diraba terasa licin namun pada bagian bawahnya terdapat bulu-bulu halus.
2. Daun tebu (Saccharum
officinarum I.)
Klasifikasi
daun tebu:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis
: Liliopsida
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Saccharum
Species : Saccharum
officinarum L.
Daun tebu termasuk daun tunggal yang
tidak lengkap, karena tidak memiliki tangkai daun (petiolus) . Daun ini
memiliki bangun daun Pita yang serupa dengan bangun garis tetapi lebih panjang
lagi dengan system pertulangan yang
sejajar. Pertulangan daun yang dimiliki tebu adalah sejajar, seperti dijelaskan
dalam buku Gembong Tjitrosoepomo berjudul Morfologi Tumbuhan (1985:40),
daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis), biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau
bangun pita, yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar dan membujur daun,
sedang tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan nampaknya semua mempunyai
arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi, oleh sebab itu disebut pula
bertulang sejajar. Pangkal daunnya rata dan ujung daunnya runcing. Daun yang
biasanya berwarna hijau ini memiliki daging daun tipis seperti kertas. Tepi
daunnya rata namun pada permukaan dan bagian bawahnya terdapat bulu-bulu kasar.
3. Daun pisang (Musa
paradisiaca L.)
Klasifikasi
daun pisang:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Zigeberales
Familia : Musaceae
Genus : Musa
Species :
Musa paradisiaca L.
Daun pisang merupakan daun tunggal
yang lengkap karena memiliki bagian-bagian daun lengkap berupa pelepah daun
(vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun pisang
mempunyai bangun daun jorong, ujung daunnya yang tumpul, pengkal daun yang juga
tumpul, tepi daun yang rata, daging daun yang seperti kertas (papyraceus atau chartaceus). Pada permukaannya licin dan bagian bawahnya berselaput
lilin.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
tumbuhan (1985:47), tebal atau tipisnya helaian daun, pada hakikatnya juga
bergantung pada tebal tipisnya daging daun, bertalian dengan sifat ini
dibedakan daun yang salah satunya seperti kertas (papyraceus atau chartaceus),
tipis tetapi cukup tegar, misalnya daun pisang (Musa paradisiacal L.).
4. Daun jarak (Ricinus
communis L.)
Klasifikasi
daun jarak:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Euphobiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Species : Ricinus
communis L.
Daun jarak merupakan daun tunggal yang tergolong daun
tidak lengkap, karena pada bagian daunnya hanya memiliki tangkai daun
(petiolus) dan helaian daun (lamila), namun tidak terdapat pelepah/upih daun
(vagina). Bangun daun ini bulat (orbcularis), dengan ujung daun yang meruncing,
pangkal daun yang membulat. Tepi daun jarak bercangap menjari. Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:44), bercangap menjari
(palmatifidus), jika tepinya bercangap sedang susunan tulangnya menjari,
misalnya daun jarak (Ricinus communis L.)
Daging daun jarak tergolong tipis lunak (herbaceus),
permukaan atas yang licin suram dan bagian bawah juga licin suram, serta
berwarna hijau tua namun ada sedikit warna kemerah-merahan.
5. Daun
widelia
(Widelia sp)
Klasifikasi
daun widelia:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Asteridae
Familia : Asteraceae
Genus : Widelia
Species : Widelia
sp
Daun widelia mempunyai bangun daun bulat, ujung daun
yang runcing dengan pangkal daun yang meruncing. Pada daun widelia memiliki
tepi daun yang bergerigi, dengan daging daun yang tipis lunak. Permukaan
daunnya berbulu halus dan rapat dan kasap pada bagian bawahnya. Daun ini
dikatakan tidak lengkap karena dia hanya memiliki bagian-bagian daun terkecuali
upih daun atau pelepah daun (vagina), daun widelia memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamila).
6. Daun keladi
(Colacaia sp)
Klasifikasi
daun keladi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Arecidae
Ordo : Arales
Familia : Areceae
Genus : Colocasia
Species : Colacaia
sp
Daun keladi disebut sebagai daun lengkap karena daun
keladi memiliki tiga bagian daun yakni helaian daun, tangkai daun, dan
upih/pelapah daun,. Helaian daun keladi sendiri memiliki bangun daun perisai (peltatus), ujung daunnya yang runcing, dengan
pangkal daun yang berlekuk. Tepi daunnya yang rata, daging daunnya yang tipis
lunak, permukaan atas daun licin dan bawah juga licin, serta warna daun yang
hijau.
7. Daun manga (Mangifera
indica L.)
Klasifikasi
daun mangga:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super
Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliphyta
Classis : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Species : Mangifera
indica L.
Daun mangga
mempunyai bangun daun memanjang (oblongus), dengan ujung daun yang
meruncing, pangkal daun yang tumpul, tepi daun yang rata, daging daun
kulit/belulang, permukaan atas licin mengkilat dan bawah daun yang kasap, dan
berwarna hijau tua. Daun ini bertulang menyirip dan tergolong dalam daun yang
tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah/upih daun (vagina).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (1985:11), mengenai susunan tulang daun yang tidak lengkap ada
beberapa kemungkinan salah satunya hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja:
lazimnya lalu disebut daun bertangkai. Susunan daun yang demikian itulah yang
paling banyak kita temukan. Sebagian besar tumbuhan mempunyai daun yang
demikian tadi, misalnya: nangka (Artocarpus integra Merr.) mangga (Mangifera
indeca L.).
VI.
KESIMPULAN
1. Daun bambu : bangun lanset, ujung meruncing, pangkal membulat, tepi daun rata, daging daun tipis seperti kertas, warna daun dominan hijau. Permukaan atas licin dan permukaan bawahnya berbulu halus.
2. Daun tebu : bangun pita, ujung runcing, pangkal rata, tepi daun rata, daging daun tipis seperti kertas, warna daun dominan hijau. Permukaan atas dan
permukan bawahnya berbulu kasar.
3. Daun pisang : bangun jorong, ujung tumpul, pangkal tumpul, tepi daun rata, daging seperti kertas, warna hijau.
Permukaan atasnya licin dan permukaan bawahnya berselaput lilin.
4. Daun jarak : bangun membulat, ujung meruncing, pangkal membulat, tepi bercangap menjari, daging daun tipis dan lunak, warna hijau tua. Permukaan
atas dan bawah licin suram.
5. Daun widelia : bangun bulat, ujung runcing dan pangkal meruncing, tepi daun bergerigi, daging daun tipis dan lunak, warna
hijau. Permukaan atas berbulu halus dan rapat sedangkan permukaan bawah daun yang kasap.
6. Daun keladi : bangun perisai, ujung runcing, pangkal
berlekuk, tepi daun rata, daging daun tipis dan lunak, warna hijau tua.
Permukaan dan
bagian bawah daunnya
licin.
7.
Daun
mangga : bangun ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi daun rata, daging daun kaku seperti tulang belulang, warna hijau, dengan
permukaan atas yang licin mengkilat dan permukaan
bawah yang kasap.
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti,
Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi
Tumbuhan. Banjarmasin : PMIPA FKIP UNLAM
(Anonim.2014.a)
biologiunair.files.wordpress.com/2011/03/daun-tunggal.ppt [ Diakses tanggal 3 Maret 2014]
Tjitrosoepomo,
Gembong.2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada University
Press.
Tjitrosoepomo, Gembong.2010. Taksonomi Tumbuhan. Jakarta : UI press.