LAPORAN PRAKTIKUM IV
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)
BENTUK BATANG, ARAH TUMBUH,
PERMUKAAN DAN MODIFIKASI BATANG
Disusun Oleh :
Maulidi Rahman
(A1C213073)
Kelompok V B
Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti M.Si
Asisten Dosen :
H a l i d i
Prahesty Nurhandayani
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MARET 2014
PRAKTIKUM IV
Topik : BENTUK BATANG, ARAH TUMBUH, PERMUKAAN DAN MODIFIKASI BATANG
Tujuan :
Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh
batang,
permukaan dan modifikasinya.
Hari / tanggal : Kamis / 29 Maret 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
Alat-alat:
1. Baki
2. Pisau
silet/cutter
3. Alat
tulis
4. Cutter
Bahan-bahan:
1. Rumput
Teki (Cyperus rotundus)
2. Mendong
(Fimbrysitilis sp.)
3. Pisang
(Musa paradisiaca L.)
4. Kembang
Telang (Clitoria ternatea L.)
5. Sirih
(Piper betle L.)
6. Bambu
(Bambusa sp.)
7. Kaktus
(Opuntia vulgaris)
8. Pepaya
(Carica papaya L.)
9. Jambu
Biji (Psidium guajava L.)
10. Cemara
(Casuarina equisetifolia L.)
11. Ketapang
(Terminalia catappa L.)
12. Bogenvil
(Bougainvillea spectabilis Willd)
II.
CARA KERJA
A.
Mengamati dan
menentukan :
1.
Habitus keseluruhan tumbuhan : herba,
herba berkayu, perdu, rumput-rumputan, teki-tekian.
2.
Tipe batang : herbaceus, berkayu, batang
rumput, batang mendong.
3.
Bentuk batang : bulat, bersegi, pipih.
4.
Permukaan batang : licin, berusuk,
beralur, bersayap, berambut, berduri, ada bekas-bekas daun.
5.
Arah tumbuh batang : tegak lurus,
menggantung, berbaring, menjalar, membelit, memanjat, condong, mengangguk.
6.
Tipe percabangan : monopodial,
simpodial, dikotom.
7.
Arah tumbuh cabang.
B.
Menggambar hasil
pengamatan dan memberi keterangan.
III.
TEORI DASAR
Batang
merupakan bagian tumbuh tumbuhan yang angat penting, dan mengingat tempat serta
kedudukan batang bagi tumbuh tumbuhan batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh
tumbuhan.
Sifat-sifat batang adalah sebagai berikut :
a.
Berbentuk panjang bulat seperti
silindris atau dapat pula berbentuk lain, tetapi selalu bersifat aktinomorf.
b.
Terdiri atas ruas-ruas yang
masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan tiap buku-buku terdapat daun
c.
Tumbuhnya keatas menuju cahaya
d.
Bertambah panjang di ujung
e.
Mengadakan percabangan, dan selama
hidupnya tumbuhan tidak dapat di gugurkan, kecuali cabang atau ranting
f.
Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali
pada tumbuhan yang umurnya pendek
Fungsi batang bagi tumbuhan yaitu :
a.
Mendukung
bagian tumbuh-tumbuhan yang ada di atas tanah
b.
Memperluas
asimilasi dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalamruang sehingga dari
segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling
menguntungkan
c.
Jika
pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan
hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah
d.
Tempat penimbunan zat-zat makanan
cadangan
Tumbuhan dibedakan tumbuhan
berbatang jelas dan tidak berbatang.
Tumbuhan berbatang jelas :
1.
Batang basah (herbaceous)
2.
Batang berkayu (lignosus)
3.
Batang rumput (calmus)
4.
Batang mendong (calamus)
Macam-macam bentuk batang :
a. Bulat
(teres)
b. Bersegi
(angularis),
c. Pipih
Macam-macam
permukaan batang :
a. Licin
(laevis)
b. Berusuk
(costatus)
c. Beralur
(sulcatus)
d. Bersayap
(alatus)
e. Berambut
(pilesus)
f. Berduri
(spinosus)
g. Memperlihatkan
bekas-bekas daun
h. Memperlihatkan
banyak lenti sel
i.
Keadaan-keadaan
lain seperti lepasnya kerak
Arah
tumbuh batang pada tumbuhan dibedakan atas 8 macam yaitu :
1.
Tegak lurus (erectus)
2.
Mnggantung (dependens, pendulus)
3.
Berbaring (humifusus)
4.
Menjalar atau merayap (repens)
5.
Serong ke atas atau condong (ascendes)
6.
Mengangguk (nutans)
7.
Memanjat ( scandens)
8.
Membelit (volubilis)
a.
Membelit kekiri (sinistrorsum volubilis)
b.
Membelit
ke kanan (dextrorsum volubilis)
Percabangan
dibedakan :
1. Percabangan
monopodial
2. Percabangan
simpodial
3. Percabanagan
dikotom atau menggarpu
Arah tumbuh cabang dibedakan sebagai
berikut :
1. Tegak
(fastigiatus)
2. Condong
ke atas (patens)
3. Mendatar
(horizontalis)
4. Terkulai
(declinatus)
5.
Bergantung (pendulus)
IV.
HASIL PENGAMATAN
1. Rumput teki (Cyperus rotundus)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
1. Bunga
2. Daun
3. Batang
4. Akar
Menurut
Literatur
Keterangan:
1. Bunga
2.
Daun
3.
Batang
4.
Akar
(sumber:
Anonim a.2014.)
2. Mendong (Fimbrystilis sp)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
a.
1. Bunga
2.
Daun
3.
Batang
4.
Akar
Menurut
Literatur
Keterangan:
1.
1.
Bunga
2.
Daun
3.
Batang
4.
Akar
(sumber:
Anonim b.2014.)
3. Pisang (Musa paradisiaca L.)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
a.
1. Daun
2. Tangkai
3. Pelepah
Menurut
Literatur
Kete rangan:
5.
1.
Daun
2. Tangkai
3. Pelepah
(sumber:
Anonim c.2014.)
4.
Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
a.
1. Helaian daun
2. Tangkai
daun
3. Batang
pembelit
Menurut
Literatur
Keterangan:
1.
1.
Helaian daun
2. Tangkai
daun
3. Batang
pembelit
(sumber: Anonim d.2014.)
5. Sirih (Piper betle L.)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
a.
1. Helaian daun
2. Buku-buku batang
3. Ruas-ruas batang
Menurut
Literatur
Keterangan:
1.
1.
Helaian daun
2. Buku-buku batang
3. Ruas-ruas batang
(sumber:
Anonim e.2014.)
(sumber: Anonim e.2014.)
6. Bambu (Bambusa sp)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
1. Helaian
daun
2. Buku-buku batang
3. Ruas-ruas batang
Menurut
Literatur
Keterangan:
1. Helaian daun
2. Buku-buku atang
3. Ruas-ruas batang
(sumber:
Anonim f.2014.)
(sumber: Anonim f.2014.)
7. Kaktus (Opuntia vulgaris)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
1. Duri pada batang
2. Percabangan
Menurut
Literatur
Keterangan:
1. Duri pada batang
2. Percabangan
(sumber:
Anonim g.2014.)
(sumber: Anonim g.2014.)
8. Pepaya (Carica papaya L.)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
1. Helaian
daun
2. Batang
3. Bekas-bekas daun
4. Tangkai daun
Menurut
Literatur
Keterangan:
1. Helaian
daun
2. Batang
3. Bekas-bekas daun
4. Tangkai daun
(sumber: Anonim h.2014.)
9. Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
1. Helaian
daun
2. Batang
3. Lepasan kerak
Menurut
Literatur
Keterangan:
1. Helaian
daun
2. Batang
3. Lepasan kerak
(sumber: Anonim i.2014.)
10. Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
1. Helaian
daun
2. Batang
Menurut
Literatur
Keterangan:
1. Helaian
daun
2. Batang
(sumber: Anonim j.2014.)
11. Ketapang (Terminalia katappa L.)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
1. Helaian
daun
2. Batang
Menurut
Literatur
Keterangan:
1. Helaian
daun
2. Batang
(sumber: Anonim k.2014.)
12. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis L.)
Gambar
hasil pengamatan
Keterangan:
1. Helaian
daun
2. Batang
3. Bunga
Menurut
Literatur
Keterangan:
1.
Helaian daun
2. Batang
3. Bunga
(sumber: Anonim l.2014.)
V.
ANALISIS
DATA
1. Rumput teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis : Commelinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada rumput teki merupakan tumbuhan berhabitus teki-tekian, bertipe
batang herbaceous, bentuk batang termasuk bangun segitiga (triangularis),
permukaan batangnya licin (laevis), arah tumbuh batang yaitu tegak lurus
(erectus), tipe percabangan batang adalah monopodial dan arah tumbuh
cabang terkulai (declinatus).
Sedangkan pada bagian-bagian rumput teki yang diamati terdapat batang,
daun, bunga, tangkai bunga, dan akar.
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (2011:78), batang mendong (calamus),
seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya
pada mendong (Fimbristylis globulosa Kunth.),
wlingi (Scirpus grassus L.) dan
tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae),
lainnya.
2. Mendong (Fimbrystilis sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis : Commellinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Cyperaceae
Genus :
Fimbrystilis
Spesies : Fimbrystilis sp.
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada mendong merupakan tumbuhan berhabitus herba, bertipe batang
mendong, bentuk batang termasuk bangun segitiga (triangularis),
permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus),
tipe percabangan batang yaitu monopodial dan arah tumbuh cabang terkulai (declinatus).
Pada pengamatan juga didapat bagian-bagain daun yaitu batang, daun, dan akar.
Mendong adalah salah satu
tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah yang
berlumpur dan memiliki air yang cukup. Mendong merupakan salah satu
jenis rumput, dan biasanya tumbuh dengan panjang lebih kurang 100 cm.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (2011:78),
batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang
lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis
globulosa Kunth.), wlingi (Scirpus
grassus L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae),
lainnya.
3. Pisang (Musa
paradisiaca L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Zingiberidae
Ordo :
Zingiberales
Familia :
Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
Sumber : Cronquist,
1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada pisang merupakan tumbuhan berhabitus herba, bertipe
batang basah (herbaceous), mempunyai bentuk batang yang bulat (teres)
dengan permukaan batang yang licin (laevis), arah tumbuh batang tegak
lurus (erectus) tipe percabangan batang yaitu monopodial dan arah tumbuh cabang terkulai (declinatus). Pada pengamatan juga
didapat bagian-bagian tanaman pisang yaitu, batang sejati, batang semu, daun,
tangkai daun, pelepah daun, ibu tulang daun, dan akar.
Pisang adalah nama umum yang diberikan
pada tumbuhan terna (herba) yang besar serta berdaun besar
memanjang dari suku Musaceae. Batang sejati terletak di bawah, yaitu
di antara akar dan batang semu. Beberapa jenisnya (Musa
acuminata,
M.
balbisiana,
dan M.
paradisiaca)
menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun
dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir.
Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa
yang berwarna jingga, merah, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang
sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan
bieneal, yaitu tumbuhan yang untuk hidupnya, mulai tumbuh sampai menghasilkan
biji (keturunan baru) memerlukan waktu 2 tahun.
4. Kembang Telang (Clitoria Ternate L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia :
Papilionaceae
Genus : Clitoria
Spesies : Clitoria Ternate L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada kembang telang merupakan
tumbuhan berhabitus herba, tipe batang basah (herbaceous), bentuk batang yang bulat (teres), dengan permukaan batang yang kasar, arah
tumbuh batang membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis), tipe percabangan batang yaitu
simpodial dan arah tumbuh cabang terkulai (declinatus). Pada pengamatan didapat juga
bagian-bagian kembang telang, yaitu batang, daun, bunga, buku-buku batang, dan
ruas-ruas batang.
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (2011:82), arah tumbuh batang
kembang telang adalah membelit ke kiri
5. Sirih (Piper
betle L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis :
Magnolidae
Ordo :
Piperales
Familia :
Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada sirih merupakan tumbuhan
berhabitus Herba, bertipe batang herbaceous dengan bentuk batang bulat (teres),
permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang memanjat (scandens), merupakan tipe
percabangan batang monopodial dan dan arah tumbuh cabang terkulai (declinatus). Pada pengamatan juga
didapat bagian-bagian sirih yaitu, batang, tangkai daun, helaian daun,
buku-buku batang, dan akar pelekat.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (2011:82), sirih memiliki arah tumbuh batang yang memanjat pada akar
perekatnya.
6. Bambu (Bambusa
sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Commonellidae
Ordo :
Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada bambu merupakan tumbuhan
berhabitus herba berkayu, tipe batang berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres),
permukaan batang licin (laevis), arah tumbuh batang yang tegak lurus (erectus)
dengan tipe percabangan batang yaitu monopodial dan arah
tumbuh cabang terkulai (declinatus).
Pada pengamatan tumbuhan bambu didapat bagian-bagian yaitu, batang, ruas-ruas
batang, helaian daun, ujung daun, tepi daun, dan tangkai daun.
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (2011:79), bentuk batang bambu
adalah bulat.
7. Kaktus (Opuntia
vulgaris)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Familia :
Cactaceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia vulgaris
Sumber : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada kaktus merupakan tumbuhan berhabitus herba, tipe batang
herbaceous, bentuk batang pipih kladodia (cladodium), permukaan batang
licin dan berduri tempel, arah tumbuh batang yang tegak lurus (erectus)
dengan tipe percabangan batang yaitu monopodial dan arah tumbuh cabang condong
ke atas (patens). Pada pengamatan
didapat bagian-bagian kaktus yaitu, batang, duri, dan kladodia.
Kaktus memiliki akar
yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah.
Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus
juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh
pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus termasuk ke dalam golongan
tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air
di batangnya. Batang tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan
memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang
gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (2011:79), kladodia (cladodium),
jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill.).
8. Pepaya (Carica
papaya L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Dilleniidae
Ordo :
Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pepaya merupakan
tumbuhan berhabitus herba berkayu, tipe batang berkayu (ligno), bentuk
batang bulat (teres), permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun,
arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan tipe percabangan batang
yaitu monopodial dan arah tumbuh cabang mendatar (horizontalis). Pada pengamatan juga
didapat bagian-bagian tanaman papaya yaitu, batang, bekas-bekas daun, helaian
daun, tangkai daun, dan akar.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi
Tumbuhan (2011:81), Carica papaya L atau pepaya
merupakan tumbuhan yang jelas berbatang. Pepaya memiliki sifat batang yang
basah (herbaceus) serta memperlihatkan bekas-bekas daun. Bentuk batangnya yaitu
bulat (teres), arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus), dan percabangan
batangnya monopodial semu karena duduk daun langsung duduk pada batangnya. memperlihatkan berkas-berkas daun, misalnya pada papaya
(Carica papaya L.) dan kelapa (Cocos mucifera L.)
9. Jambu biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo :
Myrtales
Familia :
Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada jambu biji merupakan
tumbuhan berhabitus herba berkayu, tipe batang berkayu (lignosus),
bentuk batang bulat (teres), permukaan batang memperlihatkan bekas
lepasnya kerak, arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan
tipe percabangan batang yaitu simpodial dan arah tumbuh cabang condong
ke atas (patens). Pada pengamatan didapat bagian-bagian jambu biji yaitu, batang, daun,
akar, tangkai daun, anak daun, kerak batang, dan lepasan kerak.
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (2011:81), permukaan batang
jambu biji mengalami lepasnya kerak.
10. Cemara (Casuarina
equisetifolia L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Hamamelidae
Ordo :
Casuarinales
Familia :
Casuarinaceae
Genus :
Casuarina
Spesies : Casuarina equisetifolia L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada cemara merupakan
tumbuhan berhabitus berkayu, tipe batang berkayu (lignosus), bentuk
batang bulat (teres), permukaan batang berusuk (costatus), arah
tumbuh batang tegak lurus (erectus), arah tumbuh cabang condong
ke atas (patens) dengan tipe percabangan
batang yaitu monopodial. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian cemara
yaitu, batang, ibu tangkai daun, dan daun.
Menurut Gembong
Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (2011:87), arah tumbuh cabang cemara
condong ke atas dan tipe percabangan yang monopodial.
11. Ketapang (Terminalia catappa L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo :
Myrtales
Familia :
Combretaceae
Genus :
Terminalia
Spesies : Terminalia catappa L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada ketapang merupakan
tumbuhan berhabitus berkayu, tipe batang berkayu (lignosus), bentuk
batang bulat (teres), permukaan batang licin (laevis), arah
tumbuh batang tegak lurus (erectus) dengan tipe percabangan batang yaitu
monopodial dan arah tumbuh cabang mendatar (horizontalis). Pada pengamatan juga
didapat bagian-bagian ketapang yaitu, batang, helaian daun, ujung daun, tangkai
daun, dan tepi daun.
Pohon ketapang (Terminalia catappa L.) bukan termasuk
tumbuhan langka. Pohon ketapang kerap ditanam sebagai pohon peneduh di tanam
ataupun di pinggir jalan. Pohon ketapang mempunyai bentuk cabang dan tajuk yang
khas. Cabangnya mendatar dan tajuknya bertingkat-tingkat mirip struktur pagoda. Selain disebut
ketapang, pohon ini memiliki berbagai nama daerah seperti hatapang (Batak),
katafa (Nias), katapieng (Minangkabau), lahapang (Simeulue), ketapas (Timor),
atapang (Bugis), talisei, tarisei, salrise (Sulawesi Utara), tiliso, tiliho,
ngusu (Maluku utara), sarisa, sirisa, sirisal, sarisalo (Maluku), lisa (Rote),
dan kalis kris (Papua).
12. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis :
Caryophyllidae
Ordo :
Caryophyllales
Familia :
Nyctagenaceae
Genus :
Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea spectabilis
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan pada bogenvil merupakan tumbuhan berhabitus herba berkayu, tipe
batang berkayu (lignosus), bentuk batang bulat (teres), permukaan
batang kasar dan berduri, arah tumbuh batang memanjat pada durinya dengan tipe
percabangan batang yaitu simpodial dan arah tumbuh cabang condong ke atas (patens). Pada pengamatan juga didapat
bagian-bagian bogenvil yaitu, batang, cabang, tangkai daun, bunga, ibu tulang
daun, dan ujung daun.
Tanaman bougenville termasuk tanaman perdu
tegak, tinggi tanaman kira-kira 2-4 meter. Sistem perakarannya adalah
tunggang. Dengan akar-akar cabang yang melebar ke semua arah dengan kedalaman
40 cm – 80 cm. Akar yang terletak dekat permukaan tanah kadang tumbuh
terus atau akar bakal tanaman bara. Bougenville merupakan perdu yang
memanjatdan menggantung, tinggi 0,3 m – 10 m. batang memiliki cabang berkayu
bulat, beruas, dan memiliki diameter 5 mm – 8 mm, berwarna coklat dan majemuk.
Menurut
Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:82), arah tumbuh
batang bogenvil adalah memanjat pada durinya.
VI.
KESIMPULAN
1.
Habitus batang yang diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.
Teki-tekian terdapat pada batang rumput teki.
b.
Herba terdapat pada batang mendong, pisang, dan kaktus.
c.
Herba berkayu terdapat pada batang bambu, papaya, dan
bogenvil.
d.
Perdu terdapat pada batang kembang telang, dan sirih.
e.
Berkayu terdapat pada batang cemara, ketapang, dan
bogenvil.
2.
Tipe batang yang diamati pada praktikum ini, yaitu :
a.
Batang mendong terdapat pada mendong.
b.
Herbacius terdapat pada batang rumput teki, sirih, dan
kaktus.
c.
Berkayu terdapat pada batang bambu, pepaya, jambu biji,
cemara, ketapang, dan bogenvil.
d.
Basah terdapat
pada batang pisang, dan kembang telang.
3.
Bentuk batang yang diamati pada praktikum ini, yaitu :
a. Segitiga
terdapat pada batang rumput teki dan
mendong.
b. Bulat
terdapat pada batang pisang, kembang telang, sirih, bambu, pepaya, jambu biji,
cemara, ketapang, dan bogenvil.
c. Pipih
kladodia terdapat pada batang kaktus.
4.
Permukaan batang yang diamati pada praktikum ini, yaitu
:
a.
Licin terdapat
pada permukaan batang rumput teki, mendong, pisang, kembang telang,
sirih, dan ketapang.
b.
Licin dan berbulu halus terdapat pada permukaan batang bambu.
c.
Licin dan berduri temple terdapat pada batang kaktus.
d.
Memperlihatkan bekas-bekas daun terdapat pada permukaan batang pepaya.
e.
Memperlihatkan bekas lepasnya kerak terdapat pada permukaan batang jambu biji dan cemara.
f.
Berusuk tedapat pada batang cemara.
g.
Kasar dan berduri terdapat pada permukaan batang bogenvil.
5.
Arah tumbuh batang yang diamati pada praktikum ini,
yaitu :
a.
Tegak lurus terdapat pada batang rumput teki, mendong,
pisang, bambu, kaktus, pepaya, jambu biji, cemara dan ketapang.
b.
Membelit ke kiri terdapat pada batang kembang telang.
c.
Memanjat terdapat
pada batang sirih dan bogenvil.
6.
Tipe percabangan batang yang diamati pada praktikum
ini, yaitu :
a.
Monopodial terdapat
pada batang rumput teki, mendong, pisang, sirih, bambu, kaktus, papaya,
dan ketapang.
b.
Simpodial terdapat
pada batang kembang telang, jambu biji, cemara, dan bogenvil.
7.
Tiper percabangan
a.
Condong ke atas terdapat pada kaktus, jambu biji,
cemara dan bogenvil
b.
Terkulai terdapat pada rumput teki, mending, pisang,
kembang telang, sirih, bambu.
c.
Mendatar terdapat pada papaya dan ketapang.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti,Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: PMIPA FKIP
UNLAM.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta:Gajah Mada University Press.
Anonim a. 2014. http://www.rkmp.co.in/sites/default/files/eis_states/Cype rus%20rotundus_0.jpg (online) .
Diakses 24 Maret 2014.
Anonim
b. 2014. http://sketselku.files.wordpress.com/2011/12/mendong.jpg
(online). Diakses 24 Maret 2014.
Anonim c. 2014. http://kampus.unikom.ac.id/s/userassets/10110738/blog_
images/image_a729c14b3e4007a65de61b4b7c3e10af.jpg (online).
Diakses 24 Maret 2014.
Anonim e. 2014. http://jepretanhape.files.wordpress.com/2009/01/daun-sirih-561.jpg (online).
Diakses 24 Maret 2014.
Anonim f. 2014. http://www.htbg.com/Poaceae/GRAM-010-12-11-002/images/Bambusa-hirose.jpg (online).
Diakses 24 Maret 2014.
Anonim g.
2014.http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/ cb/Flower-opuntia-vulgaris.png (online).
Diakses 24 Maret 2014.
Anonim h. 2014. http://baltyra.com/wp-content/uploads/2011/06/pohon-pepaya.jpg
(online). Diakses 24 Maret 2014.
Anonim
i. 2014.
http://blogs.upnjatim.ac.id/cahyo/files/2012/06/2012-06-01-08.20.22.jpg (online).
Diakses 24 Maret 2014.
Anonim
j. 2014.
http://i640.photobucket.com/albums/uu128/EASVision/flo_ Cemara-M.jpg (online).
Diakses 24 Maret 2014.
Anonim k. 2014.
http://www.plantsystematics.org/users/robbin/7_17_11_1/ upload438/Terminalia_catappa17.JPG (online).
Diakses 24 Maret 2014.
Anonim
l. 2014.http://farm8.static.flickr.com/7114/7152151323_3935c196dd _m.jpg (online). Diakses 24 Maret 2014.
0 komentar:
Posting Komentar