10 Tanaman yang Paling Mematikan

Banyak tanaman yang sangat beracun menggunakan racun untuk pertahanan diri. Beberapa tanaman ada yang karnivora (pemakan daging). Keragaman ekstrim kehidupan tanaman di bumi memberi kita berbagai macam hal yang menarik - dan juga mematikan - dari tanaman. Karena beberapa tanaman lebih mematikan daripada yang lain, disini akan dikelompokkan kedalam sepuluh besar tanaman yang paling mematikan. Perhatikan baik baik, meskipun beberapa dari tanaman ini mungkin bisa anda ambil di halaman belakang rumah saat ini juga.

1. Doll's Eye 
uga dikenal sebagai White Baneberry, Doll's Eye adalah tanaman berbunga yang biasanya tumbuh di amerika bagian Utara. Namanya berasal dari buah tanaman, yang merupakan berry putih mungil dengan titik hitam yang kontras dan terlihat sangat mirip dengan mata. Meskipun seluruh tanaman ini beracun bila tertelan oleh manusia, buah nya atau 'mata' nya adalah tempat di mana sebagian besar racun terkonsentrasi. Karena mereka terlihat seperti permen kecil dan menarik untuk dicicipi, tanaman ini terkenal membahayakan anak-anak yang penuh rasa ingin tahu. Racun yang dihasilkan oleh tanaman ini adalah karsinogenik dan memiliki efek sedatif langsung pada otot jantung manusia dan akan menyebabkan kematian yang cepat jika dikonsumsi.

2. Angel Trumpet
Terompet terompet malaikat cantik yang juga bernama Brugmansia ini, adalah tumbuhan asli daerah Amerika Selatan. Dan mengandung racun yang kuat. Alkaloid-alkaloid penting seperti Atropin, hyoscyamine, dan skopolamin. Didokumentasikan dalam film dokumenter 2007 VBS.tv dengan judul "Nafas Iblis Kolombia". Penjahat di Kolombia akan mengekstrak skopolamin dari tanaman ini dan menggunakannya sebagai obat ampuh yang membuat korbannya benar-benar tidak menyadari apa yang mereka lakukan meskipun dalam keadaan sadar. Dengan kata lain mengubah korbannya menjadi zombie. Skopolamin dapat dengan mudah diserap melalui kulit dan selaput lendir, yang memudahkan para penjahat meracun korbannya semudah meniup bedak di wajah korban. Film dokumenter ini penuh dengan cerita horor oleh individu yang telah diserang dengan cara ini. Salah satunya mengenai kisah tentang seorang pria memindahkan semua harta keluar dari rumahnya (dan ke tangan pencuri) tanpa mengingat semua itu.

3. Giant Pitcher Plant 
Meskipun tidak mematikan bagi manusia, tanaman Giant Pitcher Plant ini sangat mematikan bagi serangga, laba-laba, lalat dan bahkan tikus besar. Tanaman ini juga dikenal sebagai Nepenthes Attenboroughii, telah diketahui memangsa tikus kecil yang tanpa sadar masuk ke dalam kantongnya yang berdinding sangat licin. Ditemukan 5000 meter di atas permukaan laut di Gunung Victoria di Filipina, tanaman karnivora terbesar yang diketahui manusia ini mengeluarkan suatu zat seperti nektar untuk memikat mangsanya untuk menuju ke kolam enzim dan asam dan membuat korbannya lengket sehingga hampir mustahil untuk melarikan diri. Karena tanaman ini cenderung tumbuh di lingkungan yang kekurangan nitrogen, mereka mendapatkan nutrisinya dari korban yang membusuk, alih alih dari tanah.

4. Common Bladderwort
Common bladderwort, juga dikenal sebagai Utricularia Macrorhiza adalah pemakan daging akuatik yang bergantung pada bagian bladderwort yang terendam untuk menangkap mangsanya termasuk berudu/kecebong dan krustasea kecil. Sebuah kecebong atau ikan kecil tidak akan curiga dan akan memnyantap sikat bulu eksternal yang memicu bladderwort untuk terbuka dan menangkapnya. Setelah tertangkap, korbannya akan mati lemas atau kelaparan dan kemudian membusuk dan disedot oleh sel-sel di dinding bagian dalam bladderworth.


5. White Snakeroot 
Tanaman yang menewaskan ibu dari seorang presiden. White Snakeroot, juga dikenal sebagai Eupatorium Rugosum, adalah tanaman asli Amerika Utara yang sangat beracun. Tanaman ini mengandung Tremetol Toksin yang sangat tinggi, yang dapat membunuh manusia secara tidak langsung. Setelah mekar, biji kecil putih halus mudah diterbangkan angin. Ketika tanaman dimakan oleh ternak, toksin diserap ke dalam susu dan daging. Ketika manusia makan daging sapi atau minum susu dari sapi-sapi yang tercemar, racun memasuki tubuh dan menyebabkan penyakit yang disebut Milk Sickness, yang sangat fatal. Ribuan penduduk Eropa dan amerika meninggal karena Milk Sickness pada awal abad ke-19. Milk Sickness juga merenggut kehidupan Nancy Hanks yang adalah ibu dari Abraham Lincoln.

6. Bushman’s Poison 

Sesuai dengan namanya 'Bushman Poison' yang terkenal karena digunakan oleh Khoisan di Afrika Selatan untuk meracuni ujung anak panah, tombak dan sumpitan mereka. Meskipun tanaman menghasilkan bunga sedap baunya dan jika dicicipi manisnya seperti berry plum, namun benihnya bisa berakibat fatal. Racun Cardiac Glycoside terdistribusi ke seluruh bagian tanaman dalam jumlah yang bervariasi. Benih mengandung konsentrasi tertinggi, kulit kayu, batang, dan daun konsentrasinya rendah, dan buahnya mengandung racun paling sedikit. Bushman Poison juga dikenal dengan nama "Wintersweet".

7. Strychnine tree 
Ratu Cleopatra pernah memaksa pelayannya untuk melakukan bunuh diri dengan makan biji pohon strychnine, yang mengandung Strychnine dengan tingkat mematikan . Dia melakukan ini dalam rangka untuk menentukan apakah itu akan menjadi cara terbaik untuk membunuh dirinya sendiri. Setelah melihat penderitaan yang dialami pelayannya, dia berubah pikiran. Pohon Strychnine adalah pohon berukuran sedang yang adalah tanaman asli India dan Asia Tenggara. Benih kecil di dalam pohon-pohon berwarna hijau hingga orannye mengandung alkaloid Strychnine. 30mg alkaloid ini sudah cukup fatal bagi orang dewasa, dan menyebabkan kematian yang sangat menyakitkan karena stimulasi ganglia sensoris di tulang belakang.

8. Wolfsbane 
Wolfsbane, juga dikenal sebagai woman’s bane atau devil helmet, termasuk dalam family buttercup. Tanaman Ini adalah tanaman abadi dan asli dari daerah pegunungan di belahan bumi utara. Wolfsbane mengandung sejumlah besar racun yang disebut Pseudaconitine, yang digunakan oleh orang-orang Ainu Jepang sebagai racun untuk berburu. Ketika tertelan, perasaan terbakar yang intens pada tungkai dan perut segera terasa. Dalam dosis besar, kematian dapat terjadi hanya dalam 2-6 jam. Hanya 20ml dari pseudaconitine yang diperlukan untuk membunuh seorang manusia dewasa. Namanya berasal dari sebuah mitologi yang mengisahkan bahwa tanaman ini bisa membuat manusia serigala tidak berani mendekat, makanya dinamakan 'wolfsbane'

9. Castor plant 
Castor plants (Tanaman jarak) adalah asli Mediiterania, Afrika dan India, tetapi banyak ditanam sebagai tanaman hias di seluruh dunia. 'Risin' racun mematikan ini ditemukan di seluruh bagian tanaman, tetapi sangat terkonsentrasi dalam biji (atau kacang-kacangan) yang dibuat minyak kastor. Sebuah benih tunggal sudah cukup untuk membunuh orang dewasa dalam 2 hari, dengan penderitaan yang panjang. Gejala pertama terjadi hanya dalam beberapa jam dan termasuk sensasi terbakar di tenggorokan & mulut, nyeri perut, tinja berdarah, dan muntah. Racun risin tidak memiliki anti-toksin. Penyebab akhir kematian adalah dehidrasi. Dari semua binatang, manusia adalah yang paling sensitif terhadap biji castor, karena hanya dibutuhkan 1-3 untuk membunuh manusia dewasa, 10-12 untuk membunuh seekor anjing dan 80 untuk membunuh bebek. Castor plants saat ini adalah pemegang gelar Guinness World Records untuk tanaman yang paling beracun.

10. Western Water Hemlock
Water Hemlock, alias Cicuta douglasii, telah dinyatakan oleh USDA sebagai "tanaman paling beracun yang tumbuh di Amerika Utara". Water Hemlock mengandung racun Cicutoxin, yang jika tertelan, membuat kekacauan pada sistem saraf pusat, menyebabkan kejang grand mal - yang termasuk kehilangan kesadaran dan kontraksi otot yang sangat parah - dan akhirnya kematian. Water Hemlock berbeda dengan Poison Hemlock, yang dikenal sebagai pembunuh Socrates, yang mengandung alkaloid coniine dan membunuh dengan melumpuhkan sistem pernapasan korban. Namun Keduanya adalah anggota dari family wortel dan banyak terdapat di seluruh belahan bumi Utara.





Morfologi Akar

Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentuk maupun fungsinya.
AKAR
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.

Sifat-sifat akar:
1. merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
2. tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.
3. warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
5. bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.

Fungsi akar bagi tumbuhan:
1. memperkuat berdirinya tumbuhan.
2. untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tersebut dari dalam tanah.
3. mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4. kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan.


Jenis akar
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Modifikasi akar
1. Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
2. Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
3. Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
4. Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu.



Johny Depp Jadi Nama Spesies "Arthropoda" Purba

Kamis, 24 April 2014


KOMPAS.com — Spesies arthropoda purba yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu kini mendapat nama. Ilmuwan menamai spesies itu dengan nama aktor tampan, Johny Depp. Nama lengkap spesies itu sendiri adalah Kooteninchela deppi.

Mengapa Johny Depp? David Legg dari Imperial College London yang terlibat penemuan dan identifikasi spesies ini mengatakan bahwa nama Johny Depp dipakai karena kemiripan karakteristik spesies dengan penampilan Johny Depp dalam salah satu filmnya.

"Saat saya melihat pasangan cakar pada fosil spesies ini. Saya tak bisa untuk tidak berpikir tentang Edward Scissorhads (film tahun 1990-an di mana Depp memerankan tokoh pria dengan tangan gunting panjang)," urai Legg.

"Bahkan, nama genusnya, Kootenichela, menyertakan kata 'chela' yang dalam bahasa latin berarti cakar atau gunting (seperti judul film tahun 1990-an itu). Dalam hidup, saya juga fans Johny Depp," imbuh Legg seperti dikutip Mongabay, Minggu (19/5/2013).

 Ilustrasi kenampakan spesies K. deppi  Spesies ini ditemukan di Stanley Glacier, Kootenay National Park, Kanada. Legg percaya, K. deppi adalah predator atau hewan pemakan sampah pada 500 juta tahun lalu. Hewan yang diperkirakan punya ukuran panjang 4 cm ini memakai cakarnya untuk mencari mangsa di dasar laut.

Spesies ini merupakan golongan hewan yang disebut megacheirans atau arthropoda dengan kelengkapan tubuh besar. Golongan ini adalah kerabat arthropoda modern yang mencakup serangga, lipan, dan laba-laba.

"Bayangkan saja udang yang ditutupi mayonaise di sandwich Anda, laba-laba yang memanjat di dinding dan bahkan lalat yang ada di jendela dan wajah Anda. Semua adalah turunan dari K. deppi," urai legg.

Saat ini, jumlah spesies serangga yang terdata saja sudah lebih dari sejuta jenis. Sementara sekitar 10 juta belum digolongkan. Dengan demikian, jenis K deppi diperkirakan memiliki pohon kekerabatan yang luar biasa besar.

Windows Error Remix [10 Hours]

Daun tunggal dan bagian-bagiannya


PRAKTIKUM I
Topik                   : Daun tunggal dan bagian-bagiannya
Tujuan                 : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal
Hari/Tanggal        : Kamis / 27 Februari 2014
Tempat                : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin

I.          ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.      Baki/nampan
2.      Alat Tulis
B.     Bahan
1.      Daun bambu (Bambusa sp)
2.      Daun tebu (Saccharum officinarum I.)
3.      Daun pisang (Musa paradisiaca L.)
4.      Daun jarak (Ricinus communis L.)
5.      Daun widelia (Widelia sp)
6.      Daun keladi (Colocasia sp )
7.      Daun Mangga (Mangifera indica L.)

 II.     CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian daun: tangkai (petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
2.      Mengamati bangun daun: lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, pita/ garis, dsb.
3.      Mengamati ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berbelah, berduri.
4.      Mengamati pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berlekuk.
5.      Mengamati tepi daun: rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
6.      Mengamati daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7.      Mengamati pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8.      Mengamati permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilap, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbinggul-binggul, berbulu (jarang, halus dan rapat, kasar).
9.      Mengamati warna daun permukaan atas dan bawah.
10.  Menggambar hasil pengamatan.

 III.   TEORI DASAR
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batangtempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat di atas yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan senyawa zat hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat yang berfungsi untuk :
1.      Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2.      Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.      Penguapan (transpirasi)
4.      Pernapasan (respirasi)

A.    Bagian-bagian daun
Daun lengkap mempunyai 3 bagian, yaitu :
1.      Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2.      Tangkai daun (petiolus)
3.      Helaian daun (lamina)


B.     Bangun/ Bentuk Daun (Circumscriptio)
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka daun dibedakan empat golongan, yaitu :
1)   Bagian yang terlebar kira-kira ditengah-tengah helaian daun
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat/bundar (orbcularis), bangun perisai (peltatus), jorong (ovalis atau ellipticus, memanjang (oblongus) dan bangun lanset (lanceolatus).
2)   Bagian yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daun
Daun-daun yang memiliki bagian yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam 2 golongan, yaitu :
a.       Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti bangun bulat telur (ovatus), bangun segitiga (triangularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
b.      Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagitattus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).
3)   Bagian yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun
Daun dengan bagian terlabar terdapat ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus), bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus) dan bangun sudip atau spatel atau solet (spathulatus).



4)   Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya
Dalam golongan ini termasuk dalam daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjang daunnya. Pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung  sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus) dan bangun jarum (acerosus).
C.    Ujung Daun (Apex folli) dan Pangkal Daun (Basis folli)
Ujung daun dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk daun yang kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rumpang (truncates), terbelah (retusus) dan berduri (mucronatus).
D.    Susunan Tulang Daun (Nervatio atau Nevatio )
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun dapat dibedakan beberapa macam susunan tulangnya dapat dibedakan atas empat golongan, yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis), bertulang menjari (palminervis) dan bertulang sejajar (rectinervis)
E.     Tepi Daun (Margo filli)
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan dalam dua golongan, yaitu:


1.            Tepi daun dengan toreh merdeka
Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak ragamnya, yang sering dijumpai adalah tepi dan bergerigi (serratus), bergerigi ganda (biserratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus) dan berombak (repandus).
2.            Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
Berdasarkan dalamnya toreh- toreh pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (lobatus), bercangap (fissus) dan berbagi (partisus).
F.     Daging Daun (Invertinum)
Daging daun (invertinum) adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Dibagian ini zat-zat yang diambil dari luar tubuh menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput (membranceus), seperti kertas (papyraceus) atau (chartaceus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (coriaceus), dan berdaging (carnoss).
G.    Warna Daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang warnanya tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah, atau hijau kekuningan.
H.    Permukaan Daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah berbeda, biasanya sis atas lebih hijau, licin atau mengkilat dibandingakan dengan sisi bawah. Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik, rambut, duri, dan lain-lain. Oleh karena itu, orang membedakan permukaan daun ada yang licin (lavies), gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus) dan bersisik (lepidus).
 IV.            HASIL PENGAMATAN
A.    Tabel Pengamatan

No
Nama
Tumbuhan
Bangun Daun
Ujung daun
Pangkal daun
Tepi daun
Daging daun
Permukaan atas dan bawah daun
Warna daun

atas
bawah
1
Bambu (Bambusa sp)
Lanset
Meruncing
Membulat
Rata
Tipis seperti kertas
Licin
Berbulu halus
Hijau

2
Tebu (Saccarum officinarum)
Pita
Runcing
Rata
Rata
Tipis seperti kertas
Berbulu kasar
Berbulu kasar
Hijau

3
Pisang (Musa paradisiaca)
jorong
Tumpul
Tumpul
Rata
Tipis seperti kertas
Licin
Berselaput lilin
Hijau

4
Jarak (Ricinus communis)
bulat
Meruncing
Membulat
Bercangap
Menjari
Tipis lunak
Licin Suram
Licin Suram
Hijau tua

5
Widelia (Widelia sp)
Bulat
Runcing
meruncing
Bergerigi
Tipis lunak
Berbulu halus dan rapat
Kasap
Hijau

6
Keladi (Colocasia sp)
Perisai
Runcing
Berlekuk
Rata
Tipis lunak
Licin
Licin
Hijau

7
Mangga (Mangifera indica)
memanjang
Meruncing
Tumpul
Rata
Seperti Kulit /belulang
Licin mengkilat
Kasap
Hijau








A.    Gambar Hasil Pengamatan
  1.      Daun Bambu (Bambusa sp)
     2. Daun Tebu (Saccharum officinarum I.)

  
 
3.      Daun Pisang (Musa paradisiacal L.)
 


  4. Daun Jarak (Ricinus communis L.)



 

5. Daun Widelia (Widelia sp)
6. Daun Keladi (Colocasia sp)
7.Daun Mangga (Mangifera indica L.)






V.       ANALISIS DATA
1.      Daun bambu (Bambusa sp)
Klasifikasi daun bambu:
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Liliopsida
Sub classis     : Commelinidae
Ordo              : Cyperales
Familia           : Poaceae
Genus                        : Bambusa
Species           : Bambusa sp
      Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa daun bambu merupakan daun tunggal yang lengkap karena memiliki helaian daun (lamina), tangkai daun (petioles) dan pelepah daun (vagina). Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:11), daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya: pohon pisang (Musa paradisiacal L.) pohon pinang (Areca catechu L.) bambu (Bambusa sp.)  Bangun daun bambu berbentuk lanset, karena panjang dan lebar daunnya mempunyai perbandingan sekitar 5:1 . Pangkal daunnya membulat, ujung daunnya meruncing dan bertepi rata. Daging daun bambu tipis seperti kertas dengan pertulangan sejajar. Pada permukaan daun bagian atas apabila diraba terasa licin namun pada bagian bawahnya  terdapat bulu-bulu halus.








2.      Daun tebu (Saccharum officinarum I.)
Klasifikasi daun tebu:
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Liliopsida
Ordo              : Poales
Familia           : Poaceae
Genus                        : Saccharum
Species           : Saccharum officinarum L.

           Daun tebu termasuk daun tunggal yang tidak lengkap, karena tidak memiliki tangkai daun (petiolus) . Daun ini memiliki bangun daun Pita yang serupa dengan bangun garis tetapi lebih panjang lagi  dengan system pertulangan yang sejajar. Pertulangan daun yang dimiliki tebu adalah sejajar, seperti dijelaskan dalam buku Gembong Tjitrosoepomo berjudul Morfologi Tumbuhan (1985:40), daun-daun yang bertulang sejajar atau bertulang lurus (rectinervis), biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis atau bangun pita, yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar dan membujur daun, sedang tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi, oleh sebab itu disebut pula bertulang sejajar. Pangkal daunnya rata dan ujung daunnya runcing. Daun yang biasanya berwarna hijau ini memiliki daging daun tipis seperti kertas. Tepi daunnya rata namun pada permukaan dan bagian bawahnya terdapat bulu-bulu kasar.







3.      Daun pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi daun pisang:
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Liliopsida
Ordo              : Zigeberales
Familia           : Musaceae
Genus                        : Musa
Species           : Musa paradisiaca L.

           Daun pisang merupakan daun tunggal yang lengkap karena memiliki bagian-bagian daun lengkap berupa pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina). Daun pisang mempunyai bangun daun jorong, ujung daunnya yang tumpul, pengkal daun yang juga tumpul, tepi daun yang rata, daging daun yang seperti kertas (papyraceus atau chartaceus). Pada permukaannya licin dan bagian bawahnya berselaput lilin.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (1985:47), tebal atau tipisnya helaian daun, pada hakikatnya juga bergantung pada tebal tipisnya daging daun, bertalian dengan sifat ini dibedakan daun yang salah satunya seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), tipis tetapi cukup tegar, misalnya daun pisang (Musa paradisiacal L.).







4.      Daun jarak (Ricinus communis L.)
Klasifikasi daun jarak:
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Magnoliopsida
Ordo              : Euphobiales
Familia           : Euphorbiaceae
Genus                        : Ricinus
Species           : Ricinus communis L.
Daun jarak merupakan daun tunggal yang tergolong daun tidak lengkap, karena pada bagian daunnya hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamila), namun tidak terdapat pelepah/upih daun (vagina). Bangun daun ini bulat (orbcularis), dengan ujung daun yang meruncing, pangkal daun yang membulat. Tepi daun jarak bercangap menjari. Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:44), bercangap menjari (palmatifidus), jika tepinya bercangap sedang susunan tulangnya menjari, misalnya daun jarak (Ricinus communis L.)

Daging daun jarak tergolong tipis lunak (herbaceus), permukaan atas yang licin suram dan bagian bawah juga licin suram, serta berwarna hijau tua namun ada sedikit warna kemerah-merahan.









5.      Daun widelia (Widelia sp)
Klasifikasi daun widelia:
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Magnoliopsida
Ordo              : Asteridae
Familia           : Asteraceae
Genus                        : Widelia
Species           : Widelia sp
Daun widelia mempunyai bangun daun bulat, ujung daun yang runcing dengan pangkal daun yang meruncing. Pada daun widelia memiliki tepi daun yang bergerigi, dengan daging daun yang tipis lunak. Permukaan daunnya berbulu halus dan rapat dan kasap pada bagian bawahnya. Daun ini dikatakan tidak lengkap karena dia hanya memiliki bagian-bagian daun terkecuali upih daun atau pelepah daun (vagina), daun widelia memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamila).

6.      Daun keladi (Colacaia sp)
Klasifikasi daun keladi:
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Liliopsida
Subclassis      : Arecidae
Ordo              : Arales
Familia           : Areceae
Genus                        : Colocasia
Species           : Colacaia sp
Daun keladi disebut sebagai daun lengkap karena daun keladi memiliki tiga bagian daun yakni helaian daun, tangkai daun, dan upih/pelapah daun,. Helaian daun keladi sendiri memiliki bangun daun perisai (peltatus), ujung daunnya yang runcing, dengan pangkal daun yang berlekuk. Tepi daunnya yang rata, daging daunnya yang tipis lunak, permukaan atas daun licin dan bawah juga licin, serta warna daun yang hijau.

7.      Daun manga (Mangifera indica L.)
Klasifikasi daun mangga:
Kingdom       : Plantae
Subkingdom  : Tracheobionta
Super Divisi   : Spermatophyta
Divisi             : Magnoliphyta
Classis            : Magnoliopsida
Subkelas        : Rosidae
Ordo              : Sapindales
Famili             : Anacardiaceae
Genus                        : Mangifera
Species           : Mangifera indica L.
Daun mangga  mempunyai bangun daun memanjang (oblongus), dengan ujung daun yang meruncing, pangkal daun yang tumpul, tepi daun yang rata, daging daun kulit/belulang, permukaan atas licin mengkilat dan bawah daun yang kasap, dan berwarna hijau tua. Daun ini bertulang menyirip dan tergolong dalam daun yang tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah/upih daun (vagina).
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:11), mengenai susunan tulang daun yang tidak lengkap ada beberapa kemungkinan salah satunya hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja: lazimnya lalu disebut daun bertangkai. Susunan daun yang demikian itulah yang paling banyak kita temukan. Sebagian besar tumbuhan mempunyai daun yang demikian tadi, misalnya: nangka (Artocarpus integra Merr.) mangga (Mangifera indeca L.).


VI.             KESIMPULAN

1.      Daun bambu : bangun lanset, ujung meruncing, pangkal membulat, tepi daun rata, daging daun tipis seperti kertas, warna daun dominan hijau. Permukaan atas licin dan permukaan bawahnya berbulu halus.
2.      Daun tebu : bangun pita, ujung runcing, pangkal rata, tepi daun rata, daging daun tipis seperti kertas, warna daun dominan hijau. Permukaan atas dan permukan bawahnya berbulu kasar.
3.      Daun pisang : bangun jorong, ujung tumpul, pangkal tumpul, tepi daun rata, daging seperti kertas, warna hijau. Permukaan atasnya licin dan permukaan bawahnya berselaput lilin.
4.      Daun jarak : bangun membulat, ujung meruncing, pangkal membulat, tepi bercangap menjari, daging daun tipis dan lunak, warna hijau tua. Permukaan atas dan bawah licin suram.
5.      Daun widelia : bangun bulat, ujung runcing dan pangkal meruncing, tepi daun bergerigi, daging daun tipis dan lunak, warna hijau. Permukaan atas berbulu halus dan rapat sedangkan permukaan bawah daun yang kasap.
6.      Daun keladi : bangun perisai, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi daun rata, daging daun tipis dan lunak, warna hijau tua. Permukaan dan bagian bawah daunnya licin.
7.      Daun mangga : bangun ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi daun rata, daging daun kaku seperti tulang belulang, warna hijau, dengan permukaan atas yang licin mengkilat dan permukaan bawah yang kasap.






VI.         DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin : PMIPA FKIP UNLAM

(Anonim.2014.a)  biologiunair.files.wordpress.com/2011/03/daun-tunggal.ppt [ Diakses tanggal 3 Maret 2014]

(Anonim.2014.b) http://blog.ub.ac.id/waduh/files/2010/06/pohon-tebu.jpg [ Diakses tanggal 3 Maret 2014]
(Anonim.2014.c) http://khasiatbuahpisang.blogspot.com/2012_12_01_archive.html [ Diakses tanggal 3 Maret 2014]
(Anonim.2014.d) http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=38 [ Diakses tanggal 3 Maret 2014]
(Anonim.2014.e) http://www.mjumani.net/2013/04/cara-mendatangkan-kupu-kupu.html [ Diakses tanggal 3 Maret 2014]
(Anonim.2014.f) http://nargil.ir/plant/images/pic/22/Caladium%20bicolor%206.gif [ Diakses tanggal 3 Maret 2014]
(Anonim.2014.g) http://www.onlineplantguide.com/Image%20Library/M/13917.jpg [ Diakses tanggal 3 Maret 2014]

Tjitrosoepomo, Gembong.2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo,  Gembong.2010. Taksonomi Tumbuhan. Jakarta : UI press.